Thundebolts : Indonesia superhero

Suara dentuman keras menderu di langit Amerika Serikat. Petir menyambar menyebabkan langit menjadi merah kekuningan. Orang-orang berlarian di jalan mencoba mencari tempat yang aman dari badai yang mengerikan tersebut. Sebuah gedung pemerintahan besar di pusat kota tampaknya menjadi target Thunderbolt, seorang superhero yang memiliki kekuatan listrik yang luar biasa.

Thunderbolt membentuk bola listrik kmudian melemparkannya ke langit, dan seketika sinar petir menyambar bola listrik tersebut dan kemudian membentuk portal yang membawanya ke atas puncak gedung. Ketika dia tiba, dia melihat Seeker, seorang musuh bebuyutan yang menculik para pejabat penting untuk menuntut uang tebusan.

"Kamu sudah terlambat, Thunderbolt. Aku sudah memulai permainan ini dan kamu tidak bisa mengganggu rencanaku," kata Seeker sambil tertawa.

Thunderbolt menatapnya dengan pandangan tajam, "Setan. Kamu menculik warga sipil dan membahayakan mereka. Kamu harus dihentikan!"

Thunderbolt menciptakan bola listrik lagi, dan Seeker mencoba melarikan diri ke gedung yang lebih tinggi, tetapi Thunderbolt mengejarnya. Seeker menciptakan beberapa portal dengan kecepatan yang sangat cepat, tetapi Thunderbolt dengan mudah menghindar dan mendapatkan Seeker. Seeker mencoba membalas serangan, tetapi Thunderbolt dengan kecepatan refleks yang super cepat mampu menghindarinya.

Thunderbolt mengepung Seeker dengan bola listrik dan menahan dia sampai keamanan datang.

"Kamu kalah, Seeker. Kamu selalu kalah dalam pertarungan melawan keadilan," kata Thunderbolt sambil mengamankan Seeker.

Orang-orang berkerumun di bawah gedung menunggu tindakan apa yang akan diambil oleh Thunderbolt, dan dia memberikan sebuah tawa yang terdengar dalam langit.

"Kamu selalu membawakan aksi yang biasa-biasa saja Seeker. Terima kasih sudah membuatku tidak bosan," kata Thunderbolt dengan lantang.

Badai mulai reda dan para pejabat yang diculik dibebaskan dari tangan Seeker. Kemandirian dan keberanian Thunderbolt telah menyelamatkan orang banyak dari bahaya. Dia merasa lega, bahkan dalam keadaan yang paling berbahaya sekalipun, dia akan selalu siap untuk bertindak.